Indahnya Misteri Lawang Sewu Semarang

Lawang Sewu adalah sebuah bangunan ex Kantor Kereta Api jaman Belanda yang penuh misteri. Tempat ini tambah misteri sejak adanya kisah uji nyali dari sebuah televisi swasta

Asiknya Virgin Beach Pulau Pari

Pulau Pari terletak di gugusan kepulauan Seribu. Terdapat sebuah pantai tersembunyi yang disebut Virgin Beach, amboiii

Kawah Bromo nan Kereeenn

Wisata sunrise di gunung Bromo yang sangat diminati wisatawan dalam dan luar Negeri

Kawasan Wisata Dieng

Selain kawah Dieng, Anda bisa juga menikmati candi-candi dan telaga warna nan indah.

Tebing Uluwatu

Berburu sunrise di tebing Uluwatu. Sebuah lokasi yang tidak hanya terkenal akan tari kecak dan puranya

Selasa, 20 September 2011

Steak Daging Lokal, Import atau Wagyu ?


Ketika mampir ke resto steak, umumnya kita ditawari dengan steak daging lokal vs steak daging import (biasanya New Zealand, Australia atau USA). Kalo mau enak dan empuk, biasanya kita akan pilih daging import dengan harga bisa dua kalinya daging lokal. Sekarang banyak resto steak menawarkan daging import standar dan daging import wagyu. Bagaimana harus memilih nih ?

steak
Penasaran mengenai perbedaan daging import standar dan daging import wagyu, akhirnya saya mampir lah ke resto steak Holicow Steak di senopati . Saya membeli kedua jenis daging tersebut dan mencicipinya.

Ketika kedua steak terhidang di meja, sekilas steak daging wagyu terlihat lebih ramping dan sekel dibanding steak daging biasa (import juga lho). Steak daging biasa cenderung lebih besar dan lebih tebal dari steak daging wagyu, padahal kedua daging ini memiliki ukuran berat yang sama, yaitu 200 gram.

Kemudian giliran kami potong dan makan pun terlihat perbedaannya. Steak daging wagyu lebih empuk dan mudah dipotong . Steak daging standar agak kenyal dan agak basah (padahal saya sudah minta keduanya dengan well done lho). Di mulut pun sangat terasa berbeda ke empukan dan kerenyahan-nya.

Sampai di kantor, saya penasaran dan mencoba mencari info soal daging wagyu ini di internet . Ternyata daging wagyu memang gak sembarangan nih. Daging wagyu itu ada grade-nya yang disebut dengan marbling score wagyu. Biasanya dimulai dari angka 2-12, tapi saat ini point 2 dan 3 tidak dianggap wagyu, sebab marblingnya tidak banyak. Kalau di Indonesia hanya digunakan marbling dari 4 hingga 9, di atas 9 hanya digunakan di Jepang.

Marbling ada di dalam potongan daging wagyu itu bentuknya ada guratan-guratan putih yang tampilan seperti marmer, karenanya disebut marbel. Semakin banyak guratan, semakin tinggi marbelnya semakin mahal harganya.

Daging lokal atau impor memiliki warna merah, karena daging lokal tidak melalui proses aging dan darahnya masih bertahan dalam daging, karena itu daging lokal sangat keras. Proses aging yaitu setelah dipotong, dikuliti, bentuknya seperti karkas (daging sapi digantung terbalik), dan ditaruh dalam ruangan tertutup dengan temperatur yang disesuaikan selama beberapa hari bisa sampai dua pekan karena untuk melemaskan otot-otot pada daging sapi.

Jadi kalo mau beli steak, anda harus pertimbangkan jenis dagingnya, yaitu Lokal atau import . Kalo import, import standar atau wagyu. Perbandingan harganya lokal: import : wagyu adalah 1:2:4. Demikian pengamatan saya di resto steak Hollicow, Sinou steak dan Obonk steak. Selamat menyantap steak, apalagi pas musim hujan tiba, wuiihh !

Rabu, 07 September 2011

Sinou's Steak


Ada lagi resto steak yang baru buka di Senopati, namanya SINOU’S STEAK. Katanya baru buka per 1 September 2011. Lokasinya pas banget sebelah cafe Anomali. Mumpung masih sepi karena libur lebaran, saya mampir dan mencicipi steaknya.

sinou-blog
Ketika saya masuk, resto dua tingkat ini masih sedikit terisi pengunjung. Ruanganya cukup cozy bernuansa peternakan dan lengkap dengan pelayan yang berpakaian koboy-nya.

Kali ini saya memilih steak Sirloin AUS Grade A welldone seharga Rp 47.000,- dengan saus barbeque plus mashed potato dan sayuran tumis jagung, wortel dan buncis. Minumnya saya pilih Coca Cola saja biar lebih western. Lumayan lama masaknya, padahal yang beli masih sedikit. Tapi gak nyesel kok, rasanya enak. Penyajiannya juga menarik. Dagingnya cukup lembut dan saus-nya apalagi.
Oh iya, menu lainnya yang tersedia antara lain Sirloin USA Rp 79.000,- / Rib eye USA Rp 92.000,- / Rib eye Wagyu Rp 95.000,- / Bolar Blade wagyu Rp 80.000, Lamb Chop AUS rp 57.000,-.

Saya melirik meja sebelah, ya ampun Ice lemon Tea-nya disajikan pake gelas ala vas bunga gede, mantab.

Secara keseluruhan resto ini boleh lah. Rasa yang nikmat plus harga yang cukup bersaing. Setidaknya jadi ancaman tersendiri bagi resto Holicow yang berjarak 100an meter. Posisinya yang bersebelahan dengan Cafe Anomali yang specialis kopi, rasanya bakal saling melengkapi.

Pengen datang lagi ah.