Selasa, 20 September 2011

Steak Daging Lokal, Import atau Wagyu ?


Ketika mampir ke resto steak, umumnya kita ditawari dengan steak daging lokal vs steak daging import (biasanya New Zealand, Australia atau USA). Kalo mau enak dan empuk, biasanya kita akan pilih daging import dengan harga bisa dua kalinya daging lokal. Sekarang banyak resto steak menawarkan daging import standar dan daging import wagyu. Bagaimana harus memilih nih ?

steak
Penasaran mengenai perbedaan daging import standar dan daging import wagyu, akhirnya saya mampir lah ke resto steak Holicow Steak di senopati . Saya membeli kedua jenis daging tersebut dan mencicipinya.

Ketika kedua steak terhidang di meja, sekilas steak daging wagyu terlihat lebih ramping dan sekel dibanding steak daging biasa (import juga lho). Steak daging biasa cenderung lebih besar dan lebih tebal dari steak daging wagyu, padahal kedua daging ini memiliki ukuran berat yang sama, yaitu 200 gram.

Kemudian giliran kami potong dan makan pun terlihat perbedaannya. Steak daging wagyu lebih empuk dan mudah dipotong . Steak daging standar agak kenyal dan agak basah (padahal saya sudah minta keduanya dengan well done lho). Di mulut pun sangat terasa berbeda ke empukan dan kerenyahan-nya.

Sampai di kantor, saya penasaran dan mencoba mencari info soal daging wagyu ini di internet . Ternyata daging wagyu memang gak sembarangan nih. Daging wagyu itu ada grade-nya yang disebut dengan marbling score wagyu. Biasanya dimulai dari angka 2-12, tapi saat ini point 2 dan 3 tidak dianggap wagyu, sebab marblingnya tidak banyak. Kalau di Indonesia hanya digunakan marbling dari 4 hingga 9, di atas 9 hanya digunakan di Jepang.

Marbling ada di dalam potongan daging wagyu itu bentuknya ada guratan-guratan putih yang tampilan seperti marmer, karenanya disebut marbel. Semakin banyak guratan, semakin tinggi marbelnya semakin mahal harganya.

Daging lokal atau impor memiliki warna merah, karena daging lokal tidak melalui proses aging dan darahnya masih bertahan dalam daging, karena itu daging lokal sangat keras. Proses aging yaitu setelah dipotong, dikuliti, bentuknya seperti karkas (daging sapi digantung terbalik), dan ditaruh dalam ruangan tertutup dengan temperatur yang disesuaikan selama beberapa hari bisa sampai dua pekan karena untuk melemaskan otot-otot pada daging sapi.

Jadi kalo mau beli steak, anda harus pertimbangkan jenis dagingnya, yaitu Lokal atau import . Kalo import, import standar atau wagyu. Perbandingan harganya lokal: import : wagyu adalah 1:2:4. Demikian pengamatan saya di resto steak Hollicow, Sinou steak dan Obonk steak. Selamat menyantap steak, apalagi pas musim hujan tiba, wuiihh !

0 komentar: