Libur akhir tahun 2012 kami melakukan perjalanan darat ke Bromo dan Dieng. Bromo dan Dieng kebetulan merupakan tujuan wisata yang belum pernah kami kunjungi sebelumnya. Untuk menuju ke sana, kami hanya mengandalkan GPS yang ada di ipad, iphone dan gps di mobil kami.
Karena menurut informasi internet, maps-nya Apple belum bagus, maka di dalam ipad, kami gunakan google maps (versi ios sebelumnya). Kemudian di dalam iphone saya pakai maps-nya iphone yang sudah ios 6. Kemudian di mobil Nissan Evalia , saya gunakan map yang ada di tape mobil saya. Kombinasi ketiganya, kami gunakan untuk menyusuri jalan menuju Dieng dan Bromo
GPS tersebut sangat membantu kami untuk memilih alternatif kota yang akan dilalui. Terutama karena dengan gps kita dapat memilih alternatif rute tujuan yang ditawarkan (mungkin lebih dari satu alternatif jalan) dan jarak tempuhnya.
Contohnya ketika dari Yogyakarta menuju Madiun. Kami diberi dua alternatif jalan oleh Google Maps yaitu Yogyakarta-solo-Sragen-madiun dengan jarak tempuh 178 km, 5 jam 7 menit. Alternatif lain adalah Yogyakarta-Solo-Tawangmangu-Madiun dengan jarak tempuh 162 km, 4 jam 54 menit.
Sementara oleh iphone diberi alternatif yang serupa tapi tak sama. Yogyakarta menuju Madiun. Kami diberi dua alternatif jalan oleh Google Maps yaitu Yogyakarta-solo-Sragen-madiun dengan jarak tempuh 181 km, 5 jam 49 menit. Alternatif lain adalah Yogyakarta-Solo-Tawangmangu-Madiun dengan jarak tempuh 188 km, 6 jam 21 menit.
Jadi menurut Google, jalur melalui Tawangmangu lebih dekat dari pada melalui Sragen. Sementara menurut map Iphone malah sebaliknya. Waktu tempuhnya juga berbeda , mungkin karena algoritma kendaraan yang dipakai juga berbeda.
Faktanya kami melewati Jalan Yogyakarta-Solo-Tawangmangu-Madiun hampir 9 jam karena terkena macet di tawangmangu hahhaaa. Disamping itu jalanannya melintasi naik turun gunung. (ini lho rute yang dilalui oleh pak Dahlan Iskan ketika mobil listriknya mengalami kecelakaan)
Pengalaman seru lainnya adalah ketika kami tersasar di jalan menuju Gunung Bromo. Saat itu kami mencari kota Tosari dimana biasanya wisatawan yang akan naik ke Bromo berkumpul. Ternyata GPS memberikan alternatif rute yang tidak dapat kami lalui oleh kendaraan kami. Bayangkan, pukul 02.00 wib kami tersasar di jalan menuju Bromo. Tidak ada orang yang bisa kami tanyai kecuali maps GPS. dan apesnya lagi, ketika kami tersesat , signal HP nya lost. Akibatnya map-nya tidak berfungsi. Akhirnya kami terpaksa kembali ke kota terdekat dan menggunakan alternatif jalur lainnya (pasuruan).
Namun demikian, saya tetap acung jempol dengan GPS saat ini. Seingat saya 5 tahun lalu, saya pakai GPS yang ada di smartphone untuk pulang kampung ke Jawa Tengah, jalan di kampung saya masih belum terlihat. Sekarang sih sudah cukup bagus dan detail. bahkan jembatan desa pun terlihat.
Jadi , gak usah ragu menggunakan GPS yang ada, baik di iphone, BB, gps mobil. data-datanya cukup bisa diandalkan kok. Selamat berlibur !!!
Sabtu, 12 Januari 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Sedang mencari paket wisata gunung bromo. kami menyediakan paket wisata bromo gratis dokumentasi drone
Posting Komentar